si O's Glasses

Sugeng Rawuh....^^

Senin, 15 Juli 2013

Hanya untuk Renungan saja.....

Sering kali pertanyaan-pertanyaan yang kebanyakan orang anggap sensitif itu mampi ketelinga. Ya, tidak lain dan tidak bukan adalah pertanyaan klasik khas umur 23. Sudah barang tentu pertanyaan "kapan menyusl, kapan menikah" seolah lari-lari di sekitar umat umur tersebut. Sering pula dengar teman mengeluh "ah, malas ditanya itu". Bahkan ada yang sampai ekstrim, gak mau berangkat ke walimatul ursy teman. Tapi ada juga sih, pertanyaan itu di jawab dengan senyum khas ukhti sholihah. 

Yakin, pertanyaan itu tidak hanya membentuk tempurung bagi manusia berumur 23 dilingkup Jogja. Pertanyaan itu juga bergentayangan di luar sana. Bahkan sampai seorang, katakanlah orang yang ditaati nasehatnya, berkata, "kenapa bukan kematian yang ditanya?"Kapan nyusul?" saat pergi ke sebuah pemakaman.

Para ulama sering memeberikan nasehat kepada kita, "menikah berarti menjalankan separuh diin", namun, tidak sedikit juga orang memahaminya setengah-setengah. Sehingga ketika banyak sekali pasangan muda bermunculan, dan diberikan pertanyaan "kenapa menikah muda?" sudah pasti jawaban mereka dapat ditebak. Secara garis besar jawaban itu ada 2. Pertama, takut dosa, karena belum halal, jadi menghindari dosa lebih baik menikah. Kedua, menjalankan separuh diin. Wah, bahagia banget ya, seneng banget nikah kalau arti kata menikah hanya sebatas itu. Andai memang sebatas itu, pengin banget ikutan nikah..... ^_^

Sayang sist, bro... Arti dari nenunaikan separuh diin tidak sesempit itu. Peraturan selalu berlaku boy.... Coba deh, baca fikih munakahad, buku-buku pernikahan atau tanya pada guru ngaji. Ada ketentuan-ketentuan yang berlaku untuk itu semua. Coba deh, jawab pertanyaan ini, "kapan pernikahan itu menjadi wajib?"

Sudah tentu orang yang belajar dewasa atau orang dewasa akan memperimbangkan hal ini. Bagaiimana kelak mereka hidup? Mau hidup numpang orang tua alias pondok orang tua/mertua indah, mau makan nasi atau batu, kalau punya anak mau sekolah atau mau cari sampah? Ya, sudah pasti pertanyaan seputar materi akan selalu terfikirkan. Tapi ternyata sebuah pernikahan juga tidak melulu tentang materi. Banyak hal yang mendasar dan penting dari itu. Butuh waktu untuk mempersiapkan. Karena pernikahan tidak hanya janji anak manusia. Ini adalah perjanjian atas nama Alloh sebagai Rabb kita. Mari renungkan, 
1. Sudah siapkah fisik, mental, iman, materi?
2. Sudah siakah ilmu-ilmu yang dibutuhkan?
3. Sudah tentu kita pernah belajar ilmu sosial, tapi sudah baikkah kemampuan sosial?
4. Terbayangkah keluarga akan seperti apa kelak?
Apa lagi ya, itu saja dulu deh....

Hahaha...., ini bukan anak usaha untuk mengurungkan niat  anak manusia yang hendak melampaui separuh diin nya. Ini hanya sebuah usaha, untuk bersiap. Karena segala hal menjadi ibadah dan berpahala ditentukan juga oleh niat. Semoga yang tengah bersiap dan telah bersiap mendapatkan Barokah dari Alloh....

NB: Ini adalah catatan anak DS yang berhasil saya emis (dari kajian Abi)
BISIMILLAH,.......
24 mei 2013
Hri ini fiqh kontemporer  tentang KTITERIA AKHWAT SIAP DINIKAHI
Menikah adalah bukti telah sempurnanya sebuah kedewasaan, dewasa tdk hanya secara fisik, tetapi yg lebih penting adalah secara psikis, perilaku,,sebab siapa orang yg mau nikah sama anak kecil, oleh karena itu apa cih kriteria akhwat yg siap dinikahi :
1.      Ketika disinggung mengenai pernikahan wajahnya berubah menjadi serius, karena menikah itu berarti memasuki dunia yang sesungguhnya lebih berat jika dibanding dgn hidup sebelumnya. Maka dari itu kita bisa menyimpulkan kalau akhwat bicara tentang pernikahan wajahnya berbinar2, tertawa cekikikan lagi, itu berarti dia blm siap,, kalau dia menikah justru dia akan merepotkan banyak orang, seperti anak kecil diajak rihlah terbayang kesenangan,, sebaliknya kalau orang tua ignin menyiapkan rihlah anaknya justru akan repot....
Ini hal serius karena menyangkut dunia dan akhirat, karena hal ini berat karena memasuki hal baru...
2.      Hidup dia terbukti bermanfaat untuk orang lain, sudah terbukti dia selalu mendahulukan orang lain dibandingkan dirinya,, sosok orang yg mandiri adalah tdk ada pikiran ada yg membantu dia, tapi dia lah yg harus bisa membantu orang lain...
3.      Yang menginginkan dia banyak, dan yg menginginkan dia bukan karena lahiriahnya, dan bukan karena cantiknya dan fisiknya.... tapi kalau karena fisiknya berarti dia blm siap utk dinikahi,, tetapi yg menginginkan utk menikah dgn dia adalah karena kematangan konsepnya, ilmunya dan amalnya, dll. Ibarat buah mangga yg benar2 sudah matang ,,yang mana diinginkan banyak orang... berbeda dgn buah yg bentuknya cantik ,tetapi ternyata dalamnya blm mentah apakah ada yg mengunginkan buah itu??
Nah kalau ada lki2 yg menginkinkan akhwat seperti ini adalah berarti dia menandakan ikhwan yg sudah dewasa dan akan memberikan manisnya kehidupan... karena dlm kehidupan rumah tangga yg menjadi jaminan kebahagiaan adalah bukan karena fisiknya tetapi karena kematangan ilmu,dll...
Sehingga ketika ada yg melamar akhwat dan ternyata blm siap ,,sang akhwat harus siap mengatakan jangan dengan saya,, karena saya blm siap dan blm matang...
Ada buah yg matangnya hanya bisa dilihat oleh orang2 yang paham...
Ada akhwat yg menunjukan duri2nya kpd ikhwan,, duri itu tampak luarnya kasar, tetapi liat dalamnya sangat lembut...
Banyak akhwat yang siap menikah, tetapi blm siap dinikahi,....
Ada tipe akhwat alpukat, akan menjadi masalah jika ada akhwat yg bilang sudah siap utk menikah,,tetapi sebenarnya dia blm siap dinikahi...
Masalahnya adalah bukan siapa yg nanti akan menikahi saya, tetapi apakah saya siap utk dinikahi...
Yang paling bagus adalah ketika si akhwatnya siap dinikahi, dan ikhwannya juga siap utk menikahi...

 
31 Mei 2013
Sebagaimana rasulullah dulu menggambarkan antara orang2 beriman dan tdk beriman ibarat sebuah buah, buah raihanaa, buah.......... dan buah kurma..
Kalau dikaitkan dengan akhwat ketika berumah tangga,, ada akhwat tipe durian, alpukat, mangga dan kedondong, setiap akhwat kira2 bisa membaca dirinya,,..
Akhwat kedondong adalah akhwat yg dong2an, sabar donk, sementara orang tdk donk sama dia, karna dia tdk ngedongan... dia tdk mempunyai daya tarik terhadap dirinya, dari cara bicara tdk menarik, akhlaknya tdk menarik, pokoknya betul2 tdk mempunyai daya tarik, sehingga tdk ada yg menarik pada dirinya, entah jadi temen, sahabat atau istri...
Maka akan beruntung bagi dia ketika mendapat suami yg sabar,, ternyata tdk hanya itu didalamnya ada biji yg berduri, entah itu ada ganjalan berupa permusuhan, kebencian pokoknya selalu merepotkan orang ,, dan kelak ketika dia dapat suami harus sabar, dan manfaat mempunyai istri seperti ini adalah betul2 akan melatih kesabaran, sehingga akhwat kedongdong ini akan lebih pas ketemu ikhwan yang  namanya ikhwan blender, meskipun dia kedongdong akan menjadi jus yg enak dibanding jus manapun,, namun ikhwan blender itu jarang, maka jangan jadi akhwat kedongdong... apalagi paling parah kalo ketemu sama ikhwan cowet, dipukul terus,
Secara lahiriah alpukat menarik tdk ? biasa2 saja, kalo kita liat buah alpukat yg menggantung dipohon rasanya biasa2 saja, sebenarnya dari penampilan lahiriah seperti akhwat kedongdong, tapi dalamnya lembut, maka didiemin aja...
Waktu blm menikah dia betul2 seperti alpukat yg tdk menarik,, tetapi setelah menikah dia suka merenung maka sama suaminya dibiarkan saja, sementara dlm renungannya ternyata perkataan saya menyakiti hati suami, makin tdk membuat suami makin sayang,, dan butuh waktu utk matang ,, dan gmn akhwat seperti ini? Masih gamebling,, bisa juga salah petik kan misalnya sampai 1 bulan dipetik kok masih keras,, jadi akhwat alpukat itu tdk semuanya bisa langgsung jadi lembut,, tetapi butuh perenungan, bahkan merenungnya malah makin membuatnya semakin keras,, apa untungnya saya menikah, kalo kaya gini, suami diajak bicara malah pergi,dll....
Kalo akhwat yg sudah matang itu tafakkurnya benar, kalo bertengkar sama suami itu dia merenung,, gpp lah saya jadi akhwat alpukat saja, tapi blm tentu....
Selanjutnya adalah akhwat mangga, bahwa dia adalah akhwat yg mempunyai daya tarik, sehingga banyak orang yg tertarik padanya, sehingga yg tertaik bukan hanya orang yg baik saja tetapi orang yg tdk baik juga,,, kalo orang yg baik itu dia akan meminta izin kpd pemiliknya, tetapi kalo ada lk2 yg tertarik pada akhawt dan langsung bicara pada akhwatnya
Karena sebaik2 orang yg tertarik pada buah mangga adalah datang langsung kpd pemiliknya (oratuunya), tetapi ada juga kelemahannya yaitu bijinya besar, tetapi bisa ditanam, kelemahannya adalah melenakan,jadi akhwt mangga adalah akhwat yg bikin mules,, sehingga suami yg dulu rajin ibadah, mestinya solat dimasjid tapi jadi jarang, tdinya jujur jadi tdk jujur, dia senang bersama istrinya , taetapi membuat sang suami terlena, jaadi lupa segalanya, bahkan keterlenaan tsb terjadi sblum menikah, misal dipasar beli mangga,mangganya dipegang2, dicium2 padahal blm jelas dia mau beli atau tidak...
Akhwat durian adalah akhwat yg sudah dikenal harumnya, dan harumnya berbeda dengan buah mangga, jadi keharumannya sudah terkenal kemana2, sering jadi pembicaraan, kalo akhwat ini itu hafalannya banyak, akhlaknya baik, dll... kemudian ketika melihat durian dia terlihat berwibawa, dan disegani... sehingga tdk ada orang yg berani mengganggunya ,benar2 dia disegani, dihormati, tetapi ketika kemudian orang kenal lebih dekat dengan akhwat ini ternyata dia memiliki hati yang lembut, akhlak yg santun,, betapapun ketika kita memakan durian sudah terasa panas, pusing, akhwat durian memang tdk melenakan,, walaupun melenakan tetapi tdk sampai lupa....
Kelak ketika harmnya semerbak kemana2 hingga dipohon pun sudah tercium baunya,, akhwat durian itu berani menegur orang yg membuat terlena, sehingga dengan tegurannya menjadi pusing...
Ada akhwat tipe kurma, sebenarnya biasa2 saja tetapi rasa manisnya tiada terkira
Madrasah kehidupan kita yg sesungguhnya adalah belajar dari kehidupan, kalo kita belajar kesabaran carilah kehidupan dialam semesta yg tdk menyenangkan..
MEMBUat proposal Menduriankan diri sendiri

14 Juni 2013,
Bismillah.....
Tentang usia untuk menikah tdk ada ketetapan usia, sepserti umahatul mukminin kita aisyah yg ketika itu berusia 9 tahun,, beliau sudah dikhitbah oleh rasulullah,...
Ada juga akhwat yg berusia sudah lebih dari 25 tetapi kok ya belum siap utk menikah, karena kepribadiannya masih seperti usia 7 tahun,, itu artinya ukurannya adalah bukan umur tetapi kepribadian.. lantas apa sih ukuran kepribadian dlm sebuah pernikahan? Ada kaitannya dengan tujuan, sebab ketika seseorang melakukan sesuatu tetapi tujuannya masih salah ,,tetap saja ujung2nya berakhir pada kesalahan...
Ukuran ketepatan dalam menikah adalah tujuan dari pernikahan itu sendiri, maka dari itu jika seorang akhwat yang blm siap utk menikah itu
Apa tujuan dari pernikahan? “SAMARA” yg mana termaktub dlm QS.ar-Rum ayat 27, ayat ini mengandung pesan sebenarnya tdk harus dlm pernikahan, dalam persaudaraan jg bisa, kita utk mereka inilah prinsip persaudaraan yg sessungguhnya,, tp kalo dia harus sesuai dengan saya, itu artinya kita lahygharus masuk kedalam dunia mereka, bukan kaaerna
Kita bisa melihat orang yg kepribadiannya udah siap utk menikah yaitu bisa memahami orang lain,, ketika ingin SAMARA, harus bisa menggenggam ketiganya, apa itu sakinah? Secara bahasa artinya tenang, yaitu pribadi yg mampu menenangkan orang lain, orang itu akan tnang ketika berada disamping dia,, bukankah ini adalah salah satu sifat yg dimilitri orki allah SWT, pribadi sakinah adalah pribadi yg bis menenangkan orang lain,, ketika seorang istri or suami punya sifat ini maka .......
Bisa dibayangkan kalau seorang istri
Drmana sumber krtenagan itu? Tdk menjadikan kesenangan dunia menjadi orientasi,,   
Orientasi uktuk menikah itu apa? Jka orientasinya adalah unttuk bersenang-senang, ketenangan itu akan diperolah krtika tujuannya adlh akhirat... tidak menjadikan dunia sbg orientasi..
Yg kedua adalah ketinggian cinta, tapi cinta yg dibutuhkan ketika pernikahan adalah mawaddah, cinta yg disebut mawadah itu berbeda dengan mahabbah, pabila mahabbah ada unsur2 yg dicintai karena faktor lain, misaknya karena bentuk fisiknya, hidungnya, matanya,dll. Kalau mawaddah tidak seperti itu ada kaitannta dgn sakinahm benar2 bebasa dengan urusan duniawi..
Cinta mawaddah adalah Cinta kita kpd seseorang itu yg membuat seseorang itu menjadi semakin cinta kepada allah,seorang  isrti yg mawadah adalah ketika rasa cinta yg semakin membuat rasa cinta kpd allah, bukan hanya sekedar fisik...
Ex : istri saya kok tahajud, masa saya kagak
Rohmah artinya kasih sayang, pribadi rohmah adalah pribadi yg melihat kelemahan orang lain itu menjadi kesempatan baginya utk melebihkan yg lain.. sbgaimana sakinah dan mawadah allah adalah zat yg memiliki rohmah, ar-rohman dan ar-rohim,, kalau allah itu ar-rohman dan ar-rohim knp ada makna as-syadid (kebencian), kebencian allah itu memiliki makna kasih sayang...
Pribadi yg rahmah itu pribadi yang selalu menerima kekurangan orang lain,,